Unsur-unsur
yang membangun manusia :
Secara sederhana , unsur yang membangun manusia menjadi 2 klasifikasi. yaitu
unsur jasmani dan unsur rohani.
Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia,
seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan
berakibat buruk bagi manusia itu.
Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan
rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa
aman, rasa bahagia dan lain-lain. Unsur-unsur lain yang membentuk manusia :
1. Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan
difoto dan menempati ruang dan waktu.
2. Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
3. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4. Nafsu : diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
Sumber : http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
Hakekat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai
berikut :
a.
Makhluk yang memiliki tenga
dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b.
Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c.
yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
d.
Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e.
Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
f.
Suatu keberadaan yang berpotensi
yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g.
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah
makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h.
Individu yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang
sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Sumber : http://riohode.blogspot.com/2010/05/manusia-dan-kebudayaan.html
Perbedaan
Manusia dengan Makhluk Lain
Manusia pada hakekatnya sama saja
dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang
untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan
keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang
memiliki karakter Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang,
sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling
utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya
melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan
binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif. Dibanding
dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu membedakan
manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk
bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di
udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas.
Sumber : http://separtan.blogspot.com/2011/10/persamaan-dan-perbedaan-manusia-dengan.html
Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian
bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya,
lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan
tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur
identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit
sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa
timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat
toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung
ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang
timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan.
mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat
yang di junjung tinggi.
Sumber : http://fernandotb.wordpress.com/2010/12/17/kepribadian-bangsa-timur
Bagan Psiko Sosiogram
Nomor
7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang
sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh
manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah
tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor
5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan
gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang
lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan.
kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa
yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor
3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau
sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta
bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk
hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran
hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang
dan pembeli.
Nomor
1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia
tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti
tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum
pernah dikunjungi atau dijumpai.
sumber : http://arikaka.com/manusia-dan-kebudayaan/
Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam
bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
7 unsur kebudayaan universal
1. Sistem
Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya
Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan
Maha Kuasa.
2. Sistem
Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran
manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun
tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga
timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem
Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap
manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan
mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
4. Sistem Mata
Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki
hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia
mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya
sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi
antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal
seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik
manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka
sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
Sumber : http://syitrarahayu.blogspot.com/2011/03/tujuh-unsur-kebudayaan-universal.html
Perbedaan Kebudayaan
- Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat,
perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup
barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
- Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu
atau tarian tradisional.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/%E2%80%A2perbedaan-kebudayaan-dalam-dua-bentuk-wujud/
Wujud Kebudayaan
Wujud dari kebudayaan itu sendiri
adalah :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering pula disebut dengan sistem sosial.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan
fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia
dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,
dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
sumber : http://achmadfahmi489.blogspot.com/2011/10/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensi.html
5 Masalah Pokok Kehidupan Manusia dalam Sistem Nilai Budaya
Terdapat
5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya :
1.
Hakekat hidup manusia.
2.
Hakekat karya manusia.
3.
Hakekat waktu manusia.
4.
Hakekat alam manusia.
5.
Hakekat hubungan manusia.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/%E2%80%A2-5-masalah-pokok-kehidupan-manusia-dalam-sisitem-nilai-budaya/
Faktor yang Mempengaruhi Unsur-Unsur Kebudayaan
Di
antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur
kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan
adalah:
1.
Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan
yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan
orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga
masyarakat yang bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap
mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau
masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan
adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang datang dari
luar.
2.
Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut
ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini
terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka
penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami
kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan
pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru
akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan
dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak
pranata-pranata yang sudah ada.
3.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur
kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter
akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau
unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh
rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.
4.
Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat
kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa,
adanya sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di
terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan
demikian.
5.
Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan
mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan,
dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang
sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio
transistor dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari
golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/2-8-%E2%80%A2faktor-%E2%80%93-faktor-yang-mempengaruhi-diterima-atau-tidaknya-suatu-unsur-kebudayaan-baru/
Budaya Merupakan sesuatu yang tidak
statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring perkembangan
zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam budaya tersebut
berubah. Melainkan unsur-unsur terkecil saja dari budaya itu. Tetapi, terkadang
unsur yang berubah itu dapat membuat dampak yang signifikan terhadap budaya itu
sendiri.
Penyebab Perubahan Budaya
Budaya tersebut dapat berubah secara
perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan seberapa kuat
budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari
budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan
kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
Maksudnya jika suatu daerah yang mempunyai jumlah penduduk yang bertambah, itu
akan mempengaruhi kebudayaannya. Karena seiring perkembangan zaman dan
perkembangan penduduk, budaya itu sendiri pun pasti akan berubah.
Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan
lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang berada di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat.
Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena
adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi
dan inovasi. Selain itu proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang
terjadi pada masa silam juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya.
Oleh sebab itu proses akulturasi bisa berdampak positif dan juga negaatif di
dalam suatu kebudayaan, khususnya dalam perubahan budaya itu sendiri.
sumber : http://dhableg.blogspot.com/2010/11/penyebab-perubahan-kebudayaan.html
Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau
biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang
dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih
mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa
sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai
kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada
setiap individu.
4)
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat
tinggal.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/%E2%80%A2-contoh-tentang-hubungan-antara-manusia-dengan-kebudayaan
Dialektika
Dialektika platonisian merupakan
suatu proses pemurnian ide lewat dialog-dialogyang bertujuan memperoleh
definisi tentang sesuatu.Dalam perkembangan selanjutnya, pada Abad Pertengahan,
struktur dialektika digunakan dalam Logika berupa
silogisme-silogisme. Anselmus dari Canterbury,misalnya, melakukan pembuktian
akan adanya Allah dengan argumen ontologisdalam
karyanya Proslogion.Pada zaman modern, kant menunjukkan bagaimana pengetahuan selalumemuat sisi-sisi kontradiktif, dan
karenanya juga selalu merupakan sintesisantara
unsur-unsur a priori dalam keaktifan akal budi dan unsur-unsur a posterioridalam pengalaman inderawi. Pemikiran inilah yang
mendamaikan rasionalismeyang dirintis
oleh Descartes dengan empirisme yang dirintis oleh Bacon danHobbes yang
kemudian dikembangkan oleh Locke, Hume, dan Berkeley.Hegel bisa disebut tokoh terpenting dalam dialektika. Dia
menunjukkanbagaimana semua logika bahkan sejarah
dunia mengikuti suatu struktur dialektisdi
mana kontradiksi-kontradiksi sebelumnya “disimpan”, “ditiadakan”, sekaligus“diangkat”(aufheben)menuju suatu kebenaran yang lebih tinggi, dan
akhirnyamenyeluruh, absolut.
Proses
dialektis terdapat 3 tahap yaitu :
1.
Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia menekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya.
2.
Obyektivitasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.
Internalisasi yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/%E2%80%A2-3-tahap-dalam-proses-dialektis
http://www.academia.edu/839427/Dialektika