PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia
tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu
yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan
kita.
HARAPAN DAN CITA-CITA
Harapan hampir mirip dengan
cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan
setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun
demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan
karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita
maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
CONTOH HARAPAN
Budi seorang
mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan rajin dengan harapan agar
nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A. Menurut kodratnya dalam
diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan
hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow
mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan
manusia, yaitu;
1.harapan
untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain.
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain.
PENYEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Ada 2 hal yang menyebabkan
seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud
dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma
sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat,
dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki
harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan
rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia
lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik
kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham
Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu
adalah :
a. Kelangsungan hidup
(survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk
mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan
(status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan
itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
DOA
Hakikat doa adalah
menunjukan ketergantungan kita kepada Tuhan dan berlepas diri daya dan upaya
mahkluk. Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia , didalam doa terkandung
pujian terhadap Tuhan
MACAM-MACAM DOA
·
Doa
untuk kedua orang tua
·
Doa
untuk kemudahan rezeki
·
Doa
untuk orang sakit
·
Doa
untuk orang meniggal, dll
CONTOH DOA
Ya Allah cukupilah aku
dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram perkayalah
aku dengan karuniamu(supaya aku tidak meminta)kepada selain-Mu
(HR:At-Tirmidzi).
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang
dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena
diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran
yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak
langsung kepada manusia.
3 TEORI KEBENARAN
Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu”
sebuah pengantar populer, ada 3 teori kebenaran, yaitu :
1. Teori Koherensi atau
Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat
koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap
benar.
2. Teori Korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar jika
materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan)
dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori Pragmatis
Kebenaran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
4 KEPERCAYAAN
1. Kepercayaan Pada Diri
Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia.
Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang
Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap
kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ”
orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada
Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan
milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara.
Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara
sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara.
Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak
mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik
teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar,
karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat
penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan
Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya
Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka
manusia harus percaya kepada Tuhan.
USAHA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN
RASA PERCAYA KEPADA TUHAN
Berbagai usaha dapat
dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu
bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
a. Meningkatkan ketaqwaan kita sebagai
manusia dengan jalan atau dengan cara meningkatkan ibadah. Dalam arti kata,
untuk lebih rajin lagi untuk beribadah kepada Tuhan
b. Meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat agar terjalinnya tali persaudaraan yang baik dan agar terhindar dari
pertengkaran atau perselisihan
c. Meningkatkan kecintaan kita kepada
sesama manusia dengan jalan atau dengan cara suka menolong, dermawan, dan
sebagainya (sifat-sifat baik lainnya)
d. Mengurangi nafsu (negatif) seperti
mengumpulkan harta yang berlebihan dan tidak ingin membaginya kepada orang lain
yang lebih membutuhkan
e. Menekan perasaan-perasaan negatif
seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya (sifat-sifat buruk lainnya)
sumber :
http://triicecsfabregas.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-harapan.html
http://panjinji.wordpress.com/category/ilmu-budaya-dasar-ibd/
http://desilaila.multiply.com/journal/item/26/BAB_11_IBD_MANUSIA_DAN_HARAPAN?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://katshuhiko.blogspot.com/p/tugas-ibd9.html